Pameran Kesenian Wayang

Pameran Kesenian Wayang Kridosastro
(wayang bertato)

Yogyakarta merupakan kota yang di anugrahi kekayaan yang sangat melimpah dalam segi pariwisata, salah satu nya adalah pariwisata budaya yang cukup menonjol, banyak sekali budaya yang ada di Yogyakarta yang sudah dikemas menjadi daya tarik wisata. Salah satunya adalah sebuah pameran wisata budaya yaitu Pameran Wayang Kridosastro ( Wayang bertato ) adalah gambar tokoh wayang pada umumnya yang kita ketahui dalam sebuah cerita tokoh pewayangan. Tapi terdapat perbedaan pada seni artistic nya yang mengtato tubuh wayang setiap tokoh dengan sebuah tembung- tembung macapat dan atau dengan tulisan aksara jawa. Pembuatannya sendiri menghabiskan waktu yang bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan wayang masing-masing, dari mulai yang paling cepat selama 30 menit dan 2 minggu dengan durasi paling lama. Wayang beratato ini sudah ada sejak tahun 1993 dan sampai sekarang. 

Pameran Wayang Kridosastro (wayang bertato)
bertempat di Museum Wayang 
Kekayon (Jl. Raya Yogya-Wonosari Km.7)

Wayang dulunya merupakan sebuah media hiburan yang sudah kita kenal sejak lama pada masa para wali. Seiring berkembang nya zaman wayang pun sekarang memiliki banyak jenis, mulai dari wayang wong, wayang kulit, wayang gambar dan masih banyak lagi. Untuk melestarikan warisan budaya tersebut tak henti-henti nya para budayawan dengan semangat untuk mengajarkan dan mewariskan budaya tersebut oleh anak generasi Indonesia ini. Pameran wayang bertato ini adalah hasil cipta karya dari Ki Bancak ( Bapak Slamet Riyadi), awal mulanya adalah memberi variasi dan minat pada kecintaan wayang beliau. Yang berbackground pendidikan dan sastra jawa ini. Mengkolaborasikan gambar wayang biasa ini dengan goresan tembung tembung jawa dalam huruf aksara. Tak hanya dari karya beliau, tapi juga menampilkan karya-karya anak asuhan beliau yaitu dari sekolah SMP Jetis dan SMK 2 Yogyakarta, para sisiwa pun banyak yang berantusias untuk berpartisipasi dalam budaya kesenian wayang ini. Acara ini juga di ramaikan dengan penampilan pertunjukkan wayang dengan dalang cilik berjumlah 6 dan juga ketoprak pada acar penutupan atau pada hari akhir. Acara in berlangsung selama 5 hari, mulai haari selasa tanggal 8 maret- 12 maret 2016. Wayang ini dibuat selain bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia juga sebagai persembahan terakhir sebelum ki bancak pensiun atau purna jabatan dari tugas nya dalam ikatan dinas Yogyakarta. 

Karya Siswa siswi SMP dan SMK Kibancak



Wayang karya Ki Bancak


Wayang Semar karya Kibancak yang di tawar 45 juta oleh orang asing

Ki Bancak yang sedang memberi panduan kepada wisatawan


Manfaat yang bisa kita dapatkan :
  • dari mengunjungi sebuah pameran budaya ini kita bisa menambah wawasan dalam dunia seni budaya di Indonesia
  • mengerti dan memahami kepedulian terhadap warisan nenek moyang
  • kita bisa mengajarkan lagi atau menyebar luaskan kepada orang terdekat kita akan keindahan seni wayang
  • melestarikan kebudayaan bangsa kita sendiri agar terus ada dan tidak tergerus oleh zaman.
  • Dan harapannya keseniaan wayang ini bisa terus hidup dan menjadi media atau sarana yang bermanfaat untuk nusantara.

Catatan*
Acara Pameran Wayang Bertato ini sangat menarik, seni yang ditonjolkan juga fokus dan visi yang diinginkan juga untuk kalangan masyarakat dan pelajar. Suatu upaya dari budayawan-budayawan untuk terus memperkenalkan kesenian Indonesia yang mulai terancam hilang eksistensinya dari ggenerasi ke generasi. untuk membuat sebuah daya tarik maka perlu ditingkatkan lagi media brendingnya, sehingga persebaran informasi dapat maksimal. Dan juga menambahakn fasilitas dan media dari tempat pelaksanaan sehingga menambah kenyamanaan pengunjung ketika berkunjung ke lokasi. Semoga kesenian wayang dan yang lain dapat terus terlestarikan, Dan mari kita jaga terus warisan bangsa ini dengan baik dan bijaksana.

















Popular posts from this blog

MONUMEN BANTARANGIN